Kamis, 22 Desember 2011

Surat Cinta untuk Ummi

Ibu, saat semua orang tak mempercayai diriku

kau yang pertama kali meyakinkan diriku bahwa kubisa


Saat kuterpuruk dengan kesalahan dan kegagalan

kau yang selalu menyemangati dan memotivasi diriku


Umi,

Saat kuterbaring lemas dalam kesakitan

kau yang mengobati dan menjagaku siang malam


Saat ku kedinginan dan ketakutan dalam gelapnya malam

kau yang menyelimutiku dengan belaian sayangmu

lalu kau bercerita indah sampai ku tertidur di pangkuanmu


Kini,

Saat kuberanjak dewasa

berapa sering kutolak permintaanmu

walau hanya sekadar membelikan sesuatu di warung

walau hanya sekedar memijit kakimu yang lelah seharian dengan pekerjaan rumah yang tiada habisnya


Saat kuberikan beberapa rupiah untukmu

serasa berjasa dan sudah menjadi anak soleh

padahal 23 tahun lamanya kau beriku makan

kau beriku pakaian, kau antarku sekolah, bahkan tak lupa kau beriku mainan


Sahabatku,

Berapa sering ayah dan ibu memberi hadiah saat kita milad dan mendapatkan prestasi,

namun sudah berapa kali kita memberi hadiah pada ibu?

Bahkan pada moment bahagianya, masih ingatkah kita?

Untuk hanya sekadar mengucapkan selamat dan melantunkan do'a-do'a cinta

Untuk sekadar mencium tangannya yang mulai keriput, atau bersimpuh di kakinya yang suci


Sahabat,

Berapa usia ibu kita?

Kapan kita mau menghajikannya?

Kapan kita mau membuatkan rumah yang layak untuknya?

Kapan kita mau jadi anak soleh yang senantiasa mendoakannya?


Jangan sampai kita menyesal,

saat semuanya kita miliki

tak ada ibu yang bisa mengecap kesuksesan dan keberhasilan dirimu


ah..

Ibu yang ikhlas itu tidak menuntut apa-apa

hanya ingin kita jadi anak soleh yang mendoakan dirinya


di hari Ibu yang indah ini,

mari peluk ibumu, doakan ia

yang jauh, teleponlah ibumu

mohonkan maaf dan doakan dirinya

yang telah berjasa membuatmu hadir di dunia dan seperti yang hari ini


Selamat hari Ibu,

Spesial Untuk Ummiku, Siti Saadiah, Terimakasih Ummi, kau sangatlah istimewa

Untuk istriku, Ina Agustina. Aku bahagia karena kau kan jadi seorang Ummi

juga

Untuk semua Ibu, Umi, Bunda di dunia

Untuk semua wanita yang kelak menjadi ibu

I love You Mom, cause Allah

Kamis, 15 Desember 2011

Surat Cinta untuk Belahan Jiwa

Kau belum pernah hadir dalam sketsa mimpiku
Namun kau sudah tercatat sebagai belahan jiwaku
jauh sebelum kita terlahir ke dunia
Aku tak mengenalmu
Begitu juga kau yang belum tentu mengenalku
Namun aku percaya, kau titipan Tuhan untukku.

Kelebihanmu, mendecak kekaguman dalam hati
memaksaku tuk melafadzkan tahmid cinta
kekuranganmu, cermin bagiku
yang membuatku sadar, kita hanyalah manusia biasa
yang punya salah dan alpa

Aku tak memilihmu, namun Allah yang pilihkan dirimu untukku
Maka, mari kita sinergikan potensi, lejitkan semangat
dan ciptakan karya-karya bersama
Hingga saatnya kelak..
Lahirkan generasi robbani yang cinta Al-Quran
kita berjuang tuk membina generasi pembaharu
yang nafasnya dzikir, lafadznya quran, akhlaqnya Rasulullah
tidurnya ibadah, hidupnya ma'rifat, matinya syahid

Tulang rusukku,
Saat Mitsaaqon Ghalida itu terucap
Bantu aku menjadi imam yang adil dan penuh cinta kasih
untuk bahtera yang kita kembangkan
untuk ikatan yang kita jalin
Semoga keberkahan pada awal dan prosesnya
begitu juga keberkahan pada penghujungnya

Kuingin bersamamu hingga akhir waktu,
sampai kita dipersatukan kembali di jannahNya
dalam lautan cinta abadi yang hakiki
di akhirat nanti...

Setulus hati,
dari belahan jiwamu

Ujian, Tanda CintaNya

Sahabatku,
Seringkali kita menyimpulkan sebuah kejadian terlalu cepat.
Saat diuji dengan masalah yang bertubi-tubi, atau sebuah musibah yang menyesakkan hati. Kita terlalu mudah menyimpulkan bahwa hal tersebut adalah kesialan diri, bahkan tak jarang yang malah menyalahkan takdir, orang atau keadaan.

Maha Suci Allah, Yang Maha Tahu apa yang dibutuhkan hamba-hambaNya.
Bersama kesulitan, ada kemudahan, bersama kesulitan ada kemudahan (Q.S. Al-Insiroh: 5-6)
Inilah yang saya rasakan kemarin.

Saat silaturahim ke kakak, mobil di parkir sekitar 20 meter dari rumah, di siang bolong dalam rentang waktu yang sangat singkat hanya 1 jam. Saat hendak pulang bersama istri dan adik, kaca sebelah kiri Avanza sudah dalam keadaan pecah dan tas yang berisi laptop dan hard disk eksternal dicuri dari mobil.
Beberapa saat memang cukup shock, namun saat direnungkan, tidak ada satu kejadian pun yang kebetulan.

Ma ashoba mimmushibatin illa biidznillah, tidak ada satu musibah pun kecuali dengan izin Allah.
Setelah mengevaluasi diri, mengapa ini bisa terjadi..
Istri mengingatkan, bahwa baru malam tadi kita tidak tahajjud. Mungkin Allah sayang, dan ingin menegur
Saya pun introspeksi, mungkin banyak ilmu dalam laptop itu yang belum diamalkan, atau mungkin ada kesombongan atau dosa dengan laptop tersebut.
Namun, saat hati mencoba untuk mengikhlaskan, Subhanallah ternyata lebih banyak kemudahan yang dirasakan setelah kejadian tersebut. Mulai dari selesainya renovasi dan pengeboran air jetpump di rumah, materi training masih lengkap karena telah dibackup, dan banyak lagi kemudahan yang Allah berikan.

Dari kejadian ini, banyak hikmah yang di dapatkan. diantaranya:
1. Jangan pernah merasa memiliki sesuatu, karena semuanya hanyalah titipan
2. Manfaatkanlah semua fasilitas yang Allah titipkan untuk kebaikan, bukan untuk mengkufuri nikmatnya
3. Tetaplah optimis, berbaik sangka dengan semua ujian yang Allah, itulah tanda kasih sayang Allah
4. Jangan lupa selalu membuat cadangan dan persiapan, Seperti data skripsi misalnya. buatlah backupannya
5. Kembalikan semuanya pada Allah, dan nikmati kemudahan yang dijanjikan

Selamat menikmati semua ujian yang Allah berikan, yakinlah sahabat, nalar kita terlalu sempit untuk terlalu mudah menyimpulkan suatu kejadian. Percasyalah, di balik musibah ada berkah, di balik masalah ada rencana yang begitu indah..
Kuncinya, kembalikan semuanya pada Allah

Sahabatmu,
Setia Furqon Kholid

Maka Berbahagialah!

Sob, pernah nggak ngerasa Bete, nggak bahagia, atau merasa resah gelisah dalam hidup ini?
Ada yang bilang Dewi Fortuna ga muncul teruslah, sedang sial, atau seribu alasan lain yang memperparah kondisi kita,
Tapi sadar ga Sob, sebenarnya semua itu ga akan terjadi kalau kita punya satu kunci ini. Apa itu? Bersyukur..

Ya, beriring dengan waktu yang terus bergulir, kebutuhan hidup yang semakin mendesak, dan zona kompetisi semakin panasnya. Tidak jarang kita merasa lelah, pasrah bahkan malas melangkah.

Jadi teringat salah satu bait dari lagu "Kamu Pasti Bisa" dari album Jangan Jatuh Cinta! Tapi Bangun Cinta:
"Saat terjatuh.. Jangan lupa bahwa engkau pernah berdiri.. Bangunlah..Kamu pasti Bisa!!"
Benar sahabatku, jika ditafakuri, apa sih yang kurang dalam pencapaian hidup kita, ada yang bilang "Kurang Uang", "Kurang kesempatan", "Kurang ilmu". Namun Sob, seringkali akar semua itu adalah "Kurang Bersyukur".

Berapa harga sebuah kehidupan?
Berapa harga nikmatnya sehat?
Berapa harga cinta keluarga dan sahabat kita?

Sayang sekali,
kita lebih sering befokus pada apa yang belum didapat, ketimbang apa yang sudah diraih
Kita lebih sering menangis kalah, tanpa terlebih dahulu mensyukuri bahwa kita pernah bertanding

Teringat, film "Surat Kecil untuk Tuhan" yang saya tonton di Bioskop sepekan silam, betapa dahsyatnya perjuangan seorang ayah yang ingin anaknya sembuh dari kanker jaringan syaraf. Semua waktu, tenaga, biaya dikorbankan hanya untuk melihat anaknya tersenyum bahagia dan sembuh.


Mungkin kita pernah merasa malas memulai sebuah aktivitas atau target, namun akhirnya kita dikalahkan oleh ribuan alasan untuk tidak mengerjakannya. Yakinlah sahabat, itu bukan karena keterbatasan waktu atau segudang alasan lainnya. simpelnya, itu karena kita kurang bersyukur dengan dua hal yang sering disia-siakan manusia, nikmat waktu luang dan kesehatan.

Untuk itu, sahabatku..
Mari mulai list semua anugerah Tuhan yang tiada terhingga
bandingkan dengan kesyukuran kita yang sering kali alpa

Tersnyumlah sahabat, samudera cintaNya terlimah ruah
Kasih sayangNya slalu tercurah

untuk kita....  hambaNya

Merdeka? kata Siapa?!



Sahabatku, Benarkah bangsa kita sudah merdeka?
Kemerdekaan di bidang apa?

Mencengangkan saat diberikan fakta,
Indonesia sebagai Negara terkonsumtif ke-2 di dunia
dikalahkan oleh Singapura yang menduduki peringkat 1,
itupun karena konsumen terbesar di Singapura pun didominasi orang Indonesia

Sudahkah kita merdeka?
Saat negara lain siap untuk globalisasi dan mengekspor barang-barang ke seantero dunia
Kita sibuk mengimpor hampir semua kebutuhan dari luar negeri
Beras mengiimpor dari vietnam,
Buah-buahan mengimpor dari Newzealand
Bahkan kalau kita mau sejenak tersadar,
untuk masalah hajat hidup orang banyak pun kita masih di jajah oleh negara lain
Misalnya saja air minum dalam kemasan yang iklannya marak di televisi
diambil dari mata air bangsa Indonesia dengan omset 200 T per tahun
namun apa yang kita dapatkan?
orang sekitar yang mata airnya diperas habis kekeringan dan sulit mendapatkan air
Emas di freeport pun, kita hanya mendapatkan presentase kurang dari 10 % selama berpuluh-puluh tahun lamanya

Saat anak-anak di Jepang terbiasa merakit laptop dan robot
anak-anak Indonesia merengek untuk dibelikan laptop dan robot
Saat rumah-rumah di Cina merakit satu motor per hari
di saat yang sama, leasing-leasing untuk cicilan motor di Indonesia kebanjiran order

Seakan  kurang percaya jika  rakyat Indonesia dikatakan miskin
konser Justin Bieber dengan rate antara1-5 juta rupiah pun terjual puluhan ribu tiket
Pengguna Blackberry Indonesia pun salah satu terbesar di dunia
bahkan banyak produk hanphone yang melaunchingkan pertama kali produknya di Indonesia
Mengapa? karena mental konsumtif masih melekat pada jiwa-jiwa kita

belum lagi carut marut politik yang kental dengan budaya laten korupsi, kolusi dan nepotisme,
sampai seorang pengamat politik berseloroh, "Yang tetap menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke sampai hari ini bukanlah semangat heroisme, namun disatukan dengan ikatan korupsi yang menggurita. Bupati takut dibongkar kasusnya oleh gubernur, begitu juga gubernur yang takut dengan presiden".

Kaum muda yang tak jelas orientasi
tak siap berkompetisi, akhirnya mencari jalan cepat, singkat dan mudah untuk terkenal, gaya dan punya banyak uang
akhirnya, generasi instan pun menjamur.
Pelatihan yang menjanjikan cara cepat kaya pun menjadi diversivikasi komoditi
Lagu-lagu cengeng laku keras, program musik di TV tak sadar sudah menghabiskan separuh waktu hidup
Orang-orang kota yang seringkali terjangkit stres, program humor pun laris manis
sampai sulit kita pisahkan mana Ustadz, mana pelawak. Karena beberapa sudah beralih profesi demi kejar tayang

Sahabatku,
masih ada harapan untuk kita membangun bangsa ini
memaknai kemerdekaan sejati di mulai dari membangun karakter diri, membina keluarga, mengajak sahabat terdekat
semoga saja sampai ke neara dan dunia

Kuatkan diri dengan selaksa keimanan
Hiasi diri dengan selendang akhlaq
dan raih kemerdekaan diri dengan menjadi orang yang jujur
Jujur melihat kekurang diri, jujur mengakui kekurangan diri dan berusaha untuk terus belajar dan berlatih tiada henti
Yakinlah pada suatu saat, dimana kita bisa mengisi kekosongan dan kekeringan pemimpin
dengan karya nyata kita, yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Saya yakin Anda, saya dan kita semualah yang mampu mengubah nasib bangsa ini
dengan pertolongan dan bimbingan Allah subhanahuwata'ala

Merdeka!!
Salam SETIA!

Setia Furqon Kholid
dalam semangat kemerdekaan diri
www.setiatraining.com

Mengikat Makna dari Seorang Developer Properti

Suatu hari, saya bersama istri menyengajakan diri bersilaturrahim dengan seorang pengusaha properti yang dulunya begitu sukses.
Rumahnya yang cukup mentereng di sebuah komplek perumahan elit di Bandung menandakan bahwa ia bukanlah orang sembarangan. Saat kami berkunjung ke rumahnya, ia sedang mengenakan mukena berwarna putih, sepertinya ia baru selesai shlolat dhuha. Setelah diijinkan masuk dan saling menanyakan kabar, kamipun larut dengan diskusi unik seputar bisnis yang ia dan suaminya jalani selama kurang lebih 3 tahun terakhir.

Dari percakapan dapat diketahui bahwa beliau memulai bisnis properti sebagai developer sejak 3 tahun silam, itupun tidak sengaja. Dulu, ada seorang tetangganya yang butuh tanah di sekitar Buah Batu, kebetulan ada juga salah seorang sahabatnya yang ingin menjual tananhnya di Buah Batu itu. Alhamdulillah, akhirnya terjadilah deal penjualan dan iapun mendapatkan komisi penjualan. Komisi itu ia jadikan modal untuk memulai usaha  menjadi seorang developer properti kecil-kecilan.


Sekali lagi, karena kepercayaan orang pada dirinya, akhirnya ia diminta membuatkan sebuah rumah cukup mewah dari mulai awal. Dengan kesuksesan pembuatan rumah itu, entah mengapa banyak orang yang meminta dirinya untuk membuatkan rumah juga. Akhirnya ia mulai membuka lahan baru untuk dijadikan sebuah komplek perumahan sederhana. Hanya dengan promosi sederhana bahkan nyaris nol, lebih dari 60 rumah pun habis terjual dalam hitungan bulan saja, ya seperti kacang goreng. Laris manis. Setelah ia renungkan saat ini mengapa proyeknya begitu sukses, ternyata ia menerapkan prinsip perdagangan islami. Saat pembangunan unit rumah, ia menjelaskan dengan penuh rinci berapa biaya pembuatan, dan berapa yang mau konsumen berikan untuk developer. Semua sesuai kesepakatan dan keikhlasan kedua belah pihak. Akhirnya banyak konsumen yang puas dan secara tidak langsung menjadi marketing gratis usahanya.

Kesuksesan proyek pertama, membuat ia dan suami mencoba untuk membuka lahan baru dengan cara yang sama, namun dengan prinsip yang menurut beberapa sahabatnya lebih profesional. Salah satu yang diterapkan yaitu adanya ketetapan uang pengikat yang hangus jika orang tidak jadi beli unit. Akhirnya, dengan manajemen yang seadanya dan tidak terus diperbaiki juga keberkahan yang semakin berkurang karena banyak konsumen yang mungkin kecewa dengan hangusnya uang pengikat, akhirnya proyek kedua dan ketiga perumahan yang ia kembangkan mengalami ujian yang bertubi-tubi. Dari mulai komplain dari konsumen karena rumahnya belum juga selesai sedangkan uang sudah dilunasi, ditambah lagi orang kepercayaan yang ternyata menyelewengkan dana. Akhirnya sedikit demi sedikit masalah itu kian membesar. Harta yang ia kumpulkan dengan begitu cepat, mobil,rumah dan bahkan banyak perabot rumah tangga satu persatu dijual untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Puncaknya, iapun dilaporkan ke kepolisian atas tindakan penipuan yang dihadapkan padanya. Puluhan karyawan dan konsumen berdemo di depan rumahnya.

"Subhanallah, semua begitu datang bertubi-tubi, justu saat saya ingin mengubah diri dan perusahan dengan lebih baik. Namun saya ikhlas untuk menghadapinya. Bahkan, walau dengan status saya sebagai terdakwa, saya semakin tenang dan dekat dengan Allah. Harta hilang tidak mengapa, namun keoptimisan harus tetap ada"  Imbuhnya.

Di akhir perbincangan, sang ibu menegaskan kembali bahwa dalam berbisnis mesti berhati-hati dalam memilih orang kepercayaan,  terus belajar memperbaiki sistem manajemen, memulai semuanya dengan cara yang disukai Allah, serta ikhlas menerima segala ujian yang Allah berikan.

Subhanallah, sangat menginspirasi.. Semoga kita dapat menghayati dan merefleksikannya dalam merintis usaha yang akan atau sedang kita jalani.

Salam SETIA!
Setia Furqon Kholid

Anda Orang Sukses, Saya saksinya!

Sahabat, kita sering mengeluh dengan kegagalan yang kita alami,
atau seringkali menyesali diri mengapa kesempatan emas kemarin tidak  dimanfaatkan dengan baik
Bahkan, banyak yang hidup dalam angan-angan semu tanpa mau berusaha
Akhirnya, tak berani menatap masa depan, menyia-nyiakan hari ini, dan tidak mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi.

Sahabat SETIA,
Kita tak pernah benar-benar tahu tentang masa depan kita,
maka kita tidak bisa dengan mudah mengambil kesimpulan dari setiap kejadian buruk yang menimpa kita
Karena, hakikatnya, tidak ada yang buruk jika kita mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang terjadi.
Bukankah di setiap krisis ekonomi, selalu bermunculan pengusaha-pengusaha kreatif baru yang memanfaatkan peluang krisis?
Bukankah dari kegagalan masa lalu lah kita bisa memperbaiki cara-cara kita yang kurang tepat?
dan bukankah, orang-orang besar yang kita kenal hari ini, melakukan kesalahan, kegagalan yang bahkan jauh lebih parah?

Ada seorang pebisnis, yang lebih bersyukur saat ia terpuruk, ada seorang anak nakal yang kemudian berubah menjadi anak soleh saat orang tuanya telah tiada. Ada seorang ayah yang karena PHK, malah jadi lebih kreatif dan menjadi pengusaha sukses.

Syaratnya, tetaplah optimis, yakin bahwa tiada malam yang abadi,
akan ada pagi yang berarti siang akan bertandang
Alih-alih menyalahkan diri atau lingkungan, lEbih baik ambil  hikmah dari setiap kegagalan
Pemenang, adalah dia yang mampu mengambil kesempatan dari setiap kesempitan
yang mampu mengambil peluang walau tanpa modal uang
bahkan jika peluang untuk sukses hanya 2 %, ia akan terus berfokus untuk mengambil presentase kecil itu

Dari kegagalan kita belajar hati-hati
dari keberhasilan kita belajar untuk rendah hati
dari keterpurukan kita belajar berdamai dengan diri
dan..
dari kelapangan kita belajar untuk berbagi

Salam SETIA!
Setia Furqon Kholid

Putuskan.. Dan Jadilah yang terbaik!

Sahabat Setia, untuk menjadi besar banyak diantara kita yang berpikir untuk melakukan segalanya, mengerjakan semuanya. Namun sadarkah sahabat, bahwa waktu kita di dunia ini sangat terbatas, dan di dalam rentang waktu itu kita dituntut untuk berprestasi dan mengukir makna. Hingga saat kita menghadap Ilahi, banyak orang menangisi kepergian kita, dan kita tersenyum bahagia karena telah memberi banyak kebermanfaatan untuk sesama. Nah, pertanyaannya apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan hal tersebut?

Dari 20 orang terkaya di dunia, ternyata hanya 2 orang yang dianggap konglomerat (punya lebih dari satu usaha). 5 jajaran tertinggi ditempati orang yang fokus pada bisnis yang dirintisnya. Misalnya, Bill Gates, Laksmi Mittal, dan Warren Buffet. Bill Gates yang terkenal dan Mirosoftnya pun tidak tertarik dengan pengembangan desain yang sekarang dikuasai Adobe, Laksmi Mittal dengan perusahaan bajanya, dan Buffet dengan kelihaiannya berpialang saham.

Ternyata di zaman Rasulullah, para sahabatpun hampir semuanya mempunyai keahlian spesifik, hal itulah yang membuat mereka beda dan menjadi yang terbaik di bidangnya. Abdurrahman Bin Auf tidak dikenal sebagai seorang panglima perang, namun sedekahnya yang pernah mencapai Rp.42,9 M sangat mengesankan, Khalid Bin Walid bukanlah seorang negarawan, namun kegagahannya di medan perang sangat diperhitungkan. Dialah satu-satunya panglima yang selama mendapatkan amanah tidak pernah mengalami kekalahan.

Lalu, bagaimana dengan pendapat, "Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang?" Ternyata, pernyataan ini cocok untuk paradigma investasi. Misalnya, saat kita mau menginvestasikan harta kita ke dalam properti (rumah, kost-kostan, apartemen, dll) jangan lupa bahwa properti pun ada trennya. Bahkan pernah di Jepang nilai properti turun hingga puluhan persen dalam jangka waktu 10 tahun. Saat tahun ini orang sedang mengandrungi investasi logam mulia, bisa jadi dengan perkembangan ekonomi dunia, membuat harga emas turun dalam jangka waktu tertentu .Nah, disinilah kejelian para investor untuk tidak memfokuskan investasi hanya pada satu tempat saja.

Jadi, yuk kita mulai renungkan dan putuskan, apa yang akan kita lakukan di di dunia yang sangat singkat ini, lalu fokuslah untuk menjadi yang terbaik dan bermanfaat dengan pilihan hidup kita.  Mulailah merancang pencapaian-pencapaian yang membuat duniapun tersenyum.

Jika kau bertekad  jadi pemimpin, bertekadlah menjadi pemimpin adil nan penuh kasih sayang
Jika kau bertekad jadi pengusaha, bertekadlah menjadi pengusaha nan jujur dan setia pada kebermanfaatan
jika kau bertekad jadi ilmuwan, bertekadlah menjadi ilmuwan yang rendah hati dan setia pada kebenaran
Apapun profesimu, manapun jalan hidup yang kau pilih. FOKUS dan TEBARLAH KEMANFAATAN.

Khoirunnas anfa'uhum linnas..
Sebaik-baik manusia, adalah yang paling banyak manfaatnya untuk sesama

Sehari Bersama Pemenang

Beberapa hari yang lalu, Alhamdulillah diberikan kesempatan untuk memberikan Achievment Motivation Training ke lima orang finalis Jawa Barat yang akan melanjutkan kompetisi nasional dalam ajang "Indonesian Technician Granprix 2011".
Melihat sosok 5 pemuda di depan saya yang hampir sama usianya bahkan ada yang lebih muda membuat saya semangat untuk bertukar spirit, motivasi dan ilmu dengan mereka. Sebelum training berlangsung, kami melihat video mengenai kompetisi yang sudah mereka lakukan, dipelajari kesalahannya dan dievaluasi saat itu.

Saat training itu, sedikit diulas bahwa menjadi pemenang itu mudah, karena pesaingnya sedikit. Saat kejuaraan Techincian Gran Prix se-Jawa Barat pun, tidak mungkin semua orang se-Jawa Barat ikut perlombaan, pasti hanya teknisi Yamaha saja, dan itupun hanya orang yang unggul dan telah mempersiapkan jauh-jauh hari. Ya, rumusnya, bahwa: Sukses = Persiapan + Peluang. Terbukti, kelima orang ini ternyata sudah mempunyai persiapan minimal setahun untuk mengikuti kejuaraan bergengsi yang diadakan setiap tahun ini, maka saat kejuaraan ini dilaksanakan mereka tampil menjadi pemenang. Bahkan ada salahs satu pemenang yang pernah gagal di kesempatan sebelumnya, lalu ia belajar dari kesalahan itu dan akhirnya tampil menjadi pemenang mewakili Jawa Barat.

Di training itu juga saya membahas bahwa ketakutan kita itu hampir 80% tidak pernah terjadi. Mereka ditantang untuk meniup balon sampai pecah, awalnya banyak yang ragu, namun karena dipaksa akhirnya merekapun bisa. Ya, manusia sulit membedakan antara fakta dan imajinasi, sehingga wajar banyak orang yang takut untuk melakukan sesuatu atau memutuskan sesuatu. Sahabat, seorang pemenang adalah ia yang siap memulai dan siap juga menyelesaikan dengan baik apa yang sudah ia mulai. Jadikan ketakutan itu sebagai motivasi kita untuk bergerak maju, bukan malah berhenti dan menjadi pecundang dalam hidup.


Di sesi terakhir, kami melakukan kontemplasi atau perenungan, bahwa apapun yang kita lakukan mesti dilakukan dengan niat yang benar, ada yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya, ada yang ingin memberikan sesuatu untuk istri dan anaknya, ada juga niat-niat lainnya, sudah benarkah niat kita? Atau bagaimana saat kita kalah, apakah kita jadi kecewa dan bersedih? Tidak!! Pemenang sejati bukan dinilai saat ia meraih medali atau hadiah, namun ia yang menikmati setiap tantangan dengan kepala tegak, hati yang tenang dan semangat untuk memberikan yang terbaik. Urusan kalah dan menang itu hanyalah efek.

Semangat selalu Sahabatku,
Pemenang itu adalah dirimu, saya, dan kita semua!!

Salam SETIA!
Setia Furqon Kholid


pEMOEDa Indonesia, BangkitLah!

"Pemuda hari ini, pemimpin masa depan"
Kata-kata ini bukan hanya isapan jempol semta. Pemuda, yang menjadi motor penggerak perubahan bangsa telah dirasakan dari dulu, mulai dari kebangkitan bangsa di tahun 1908, Sumpah pemuda di tahun 1928, sampai proklamasi kemerdekaan di tahun 1945. Bahkan era reformasi di tahun 1998 pun dipelopori oleh semangat pemuda yang merindukan perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.

Sahabatku, jika Soekarno berkata, "Berikan Aku 10 Pemuda, akan kuguncang dunia", maka hari ini izinkan dengan semangat pemuda yang mengharu biru kita teriakkan, "Semangat Sumpah Pemuda, Semangat pemimpin muda penuh karya dan manfaat bagi sesama!"

Sahabat, hari ini bangsa kita tengah dijajah dari segala aspek, dari mulai ekonomi yang tidak stabil, politik yang carut marut, pendidikan yang menjadi komoditi, bahkan fashion dan life style pemuda yang sudah jauh dari jati diri bangsa Indonesia.
Jujur saja sahabat, bukankah anak bangsa hari ini banyak yang lebih senang nonton boysband kesayangannya di televisi, atau sekadar menghabiskan uang jutaan rupiah untuk mengikuti konser musik artis kesayangannya? Bukan hanya itu ternyata, rating acara lawakan naik daun. Bagaimana dengan semangat membaca dan berkarya? Jauh dari harapan.

Ramai-ramai orang untuk mengganti stylenya mengikuti boysband Korea, yang ga bisa ngedance gak gaul, yang gak pacaran ketinggalan jaman.
Inilah potret suram pemuda kita hari ini sahabatku, yang puluhan tahu yang akan datang akan mengisi kekosongan pemerintahan dan tampil menjadi pemimpin-pemimpin muda Indonesia. Budaya instan masih menjadi tradisi sebagian remaja dan pemuda, ingin kerja santai dan hasil melimpah, akhirnya penipuan di mana-mana, karakter jujur dan amanah jauh dari kenyataan, sebagian mengedepankan citra ketimbang memperbaiki karakter. Lengkap sudah penderitaan bangsa ini.

Namun saya yakin sahabat, justru di tengah krisis inilah, para pahlawan muda itu datang, yang tergerak untuk membuat perubahan sedikit demi sedikit, yang berkarya nyata walau banyak dicaci dan dikucilkan, yang niatnya lurus untuk memberdayakan, bukan untuk memperdaya.

Sahabat, sudah saatnya kita mulai berbenah diri, memperbaiki karakter diri dan sedikit demi sedikit mengukir prestasi. fokuslah dengan passionmu, jadilah ahli di bidang yang kau pilih, dan buatlah Indonesia tersenyum dengan karya nyatamu.

Indonesia butuh para pendidik yang berkarakter, jadilah kau salah satunya
Indonesia butuh para pengusaha yang cerdas, aku yakin engkaulah salah satunya
Indonesia butuh pemimpin yang adil dan berakhlaq, yakinkan itulah dirimu
Apapun profesimu, dimanapun posisimu, jadilah bagian dari perubahan bangsa ke arah yang lebih baik!


Salam SETIA! Salam Perubahan!
Dalam semangat Sumpah Pemuda!
Setia Furqon Kholid


Makhluk Syurga itu bernama "Anak-anak"

"Om ini apa?" "ini remote"
"Buat apa?" ""Buat pindahin musik di mobil"
"Punya siapa?" "Punya Om"
"Om Siapa?" "Om Furqon"
"Om Furqon siapa?" "Om Furqon yang cakep"
"yang cakep apa?" "Cakep soleh"
..................................................
Nah, sekarang giliran Om bertanya, "Ini apa nif?" "Remote"
"Punya siapa?" "Punya Om"
"Om siapa?" "Om Furqon yang cakep, soleh"

Inilah sekilas percakapanku di mobil bersama keponakanku, Hanif. Anak cerdas nan aktif, selalu ingin bertanya dan mencoba. Bukan hanya bertanya, bahkan tak jarang ia mengacak-acak kamar, main-main dengan air, pinjam BB untuk poto-poto dan segala aktivitas yang seringkali menyita waktu, perhatian dan menguji kesabaran. Bahkan sempat malam tadi ia saking semangatnya ia loncat-loncat di kasur, ia pun terjatuh dan mengenai nasi yang sedang kumakan, akhirnya nafsu makan berkurang, karena tak mau memarahi akhirnya aku pergi meninggalkannya, mencoba untuk bersabar.

Subuh hari, saat saya dan istri saling berbagi ilmu, istri dengan baik memberitahu tentang ilmu parenting, ternyata butuh perhatian, ketulusan dan kesabaran dalam mendidik anak-anak. banyak diantara orang tua yang malah melarang anak yang sedang aktif itu dengan banyak kata yang membuat dirinya terkekan dan tidak berkembang, "Jangan", "Gak boleh", "Awas" dan segudang kata-kata negatif lainnya. Bahkan tidak jarang kata-kata kasar dan sumpah serapah pun mengalir dari mulut orang tuanya. Misalnya, "Bodoh kamu, anak siapa sih?" (udah tau anak papah mamahnya!)

Nah, ternyata, lanjut istri, anak-anak itu punya perasaan yang sangat peka, bahkan ia lebih suci dibandingkan kita, jadi saat kita marah atau bersikap kasar, ia akan sangat tidak nyaman. Itulah mengapa jangan sering menyalahkan anak, justru orang tua harus mulai sadar, mungkin pola asuh dan cara-cara kita dalam mendidik anak yang harus diperbaiki.
Anak-anak adalah sketsa sederhana tentang ketulusan, kejujuran dan semangat bercita-cita tanpa beban.

Saat anak-anak ditanya tentang cita-citanya, ia bahkan bisa menjawab dengan berbagai hal yang luar biasa, dari mulai ingin jadi pilot, naik ke bulan, jalan-jalan ke planet, dan lain sebagainya. Imajinasinya tidak terbentur oleh realita. Akhirnya kreativitasnya sangat mengesankan. Lihat pelajar atau mahasiswa hari ini yang kebanyakan sudah sulit untuk bercita-cita. Mengapa? bisa jadi karena dari kecil ia sudah terbiasa untuk dilarang, akhirnya saat ia mau bercita-cita lagi, otak bawah sadarnya mengatakan, mana mungkin kamu bisa mewujudkan impian itu, dari kecil saja kamu sudah tak mampu.


Aktifitas anak bukan untuk dilarang, namun diarahkan. Misalnya, saat anak main air, dialihkan "Ayo nak, kita main mobil-mobilan". Lalu lanjutkan dengan penjelasan yang benar dan jelas sesuai dengan bahasanya. Misalnya bukan dengan, "Awas loh, tuh ada ular, nanti dipatuk loh!". Tapi jelaskan, "Nak, kalau main air terus, nanti kedinginan, terus bisa jadi pilek deh, yuk kita main mobil. Nih bagus loh mobilnya". Akhirnya anak paham dan mulai mengerti mana yang baik dilakukan dan mana yang tidak mesti dilakukan.

Anak pun mesti sering diajak bicara dan belajar untuk berani memilih, hal ini baik untuk melatih verbal dan daya nalarnya. Pembiasaan positif seperti solat berjamaah di masjid pun baik dibiasakan semenjak balita, agar masuk ke alam bawah sadarnya sehingga anak mudah diarahkan saat beranjak remaja.

Ada puisi yang saya sukai dari Khalil Gibran tentang anak,

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki ikiran mereka sendiri

Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu

Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan

Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh

Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.

Alhamdulillah, 2 hari yang bermakna, melatih kesabaran, ketulusan dan kasih sayang.
Terimakasih adik dan keponakanku, Adinda dan Hanif.
Sayang Om untuk kalian berdua..
MMuah..

Setia Furqon Kholid

Pengorbanan Sebuah Keniscayaan

"Tiada kemenangan tanpa pengorbanan dan kesabaran".

Kalimat inilah yang masuk dalam memoriku beberapa hari ini. Menyaksikan, mendengarkan dan mengikuti kajian bisnis yang sangat mencerahkan.

Sahabatku,
setiap kemenangan besar hari ini buah dari pengorbanan yang terus menerus dilakukan dalam rentang masa yang cukup panjang.
Nabi Muhammad yang Mulia, saat beliau masih hidup hanya beberapa ribu orang yang memeluk Islam, kini lebih dari 2 Miliyar manusia mengaku seorang Muslim.
Saat Nabi Ibrahim AS membangun ka'bah sesuai perintah TuhanNya ribuan tahun silam, kini kita bisa melihat jutaan orang memadati kota suci Mekkah untuk melakukan ritual Haji setiap tahunnya.
Saat Nabi Muhammad mengatakan bahwa Konstantinopel akan ditaklukan oleh sebaik-baik panglima, dan sebaik-baik prajurit. Maka, barulah 800 tahun setelah kata-kata itu terucap, mimpi kemenangan itupun terwujud dengan izin Allah. Sultan Muhammad Al-Fatih Murad II yang baru berusia 21 tahun menaklukkan Konstantinopel, Negeri yang menjadi simbol kebesaran, kekuatan dan peradaban saat itu.

Merinding saat menyaksikan video bagaimana Sang Panglima Muhammad Al-Fatih mempersiapkan kemenangan.
Bermula dari mata-mata yang menghitung secara detil, berapa tebal benteng pertahanan musuh, berapa besar meriam yang dibutuhkan, kedalaman laut, sampai merancang panah-panah dengan kecepatan 240 km/jam. Sangat mencengangkan..

Sahabatku,
kemenangan sejarah dipergilirkan dan diperebutkan,
dan hanya ia yang mempunyai perencanaan yang sangat matang,
konsistensi kerja yang terukur, dan kesabaran yang dahsyat yang akan memenangkannya.

"Wahai Nabi (Muhammad), Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu irang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti" (Q.S. Al-Anfal : 65)

The Miracle of "Action"

"Assalamualaikum, Mas Furqon, saya Andri dari keperawatan Unair
Saya ucapkan terima kasih bgt buat mas yg sudah memberikan inspirasi buat saya.. 
insyaAllah mulai hari ini saya akan belajar mandiri, dan alhamdulillah hari ini td saya sudah mendapatkan siswa yg akan saya les privat..
Minta doanya ya Mas.. Bismillah saya bisa"

"Assalamualaikum mkasih ka wat motivasi yang kemarin di uniar
sekarang sy dengan teman saya mau jualan acesoris di kampus ma di pasar minggu
mhon doanya dan bimbingannya"
ela_peserta bedah buku kemari di UNAIR

Subhanallah, bahagia sekali membaca 2 dari banyak sms yang masuk mengenai aksi yang dilakukan setelah mengikuti training "Jangan Kuliah! Kalau Gak Sukses". Sahabatku, banyak pertanyaan di seputar training, bagaimana sih biar motivasi saat training gak cepet hilang? saat training sih smangat, 1 bulan kemudian kendor lagi semangatnya.
Atau ada yang sering ikut seminar kewirausahaan, tapi kok nggak berani-berani juga jadi seorang pengusaha walaupun kecil-kecilan?

Alasannya hanya satu, "Kemauan kita untuk MENUNDA lebih kuat dibandingkan kemauan untuk ACTION".
Subuh tadi ditegaskan lagi oleh Ust. Yusuf Mansyur, bayangkan saat adzan berkumandang, panggilan dari Rabb semesta alam yang menguasai semua hajat dan kehidupan kita, masih sempet-sempetnya kita menunda. Masa ada bawahan bilang, "Tunggu dulu" ke majikannya, mana ada Kapolda yang nungguin Kapolres, yang ada sebaliknya. Tapi kenapa giliran sholat, kita melalaikan, bahkan Allah diminta nungguin kita?

Ya, ada kata-kata yang menarik, "Take Action, Miracle Happen". Ingat, Action!
Mas, saya ini ingin jadi mahasiswa sukses, IPK tinggi, mandiri, dan disayangi orang tua!
apa yang dilakukan? Menunda untuk belajar, nggak berani mulai buka usaha, dan membuat orang tua kecewa? Yakin deh susah terwujud. Tapi, sekalinya kita bergerak, seperti dalam bab Hukum Kelembaman di buku "Jangan Kuliah! Kalau Gak Sukses". Awal mendorong kemauan mungkin sulit, tapi saat kita sudah mencoba melakukannya, dan istiqomah untuk melakukannya, akhirnya yang asalnya sulit jadi mudah. boleh catat baik-baik kata-kata ini, "Seringkali ketakutan itu hanya ada dalam pikiran dan sebagian besarnya tak pernah terjadi".

Mau mulai usaha, apa yang mesti dilakukan? Buat bisnis plan yang bagus, oke juga sih tapi kalau itu malah mempersulit kita untuk memulai, lebih baik buat bisnis plan sederhana, lalu segera aksi,baru deh kita tahu mana yang mesti diperbaiki dari bisnis plan kita.

Teringat, saat kemarin mengisi training di UNAIR ada salah seorang peserta yang saya suruh ke depan, ternyata ia kuliah di UNESA, dan untuk bisa masuk kuliah, ia harus mengumpulkan uang selama 2 tahun lamanya sebagai tukang parkir di pinggiran kota. Bahkan sampai sekarang saat ia kuliah di tingkat 2, pekerjaan sebagai tukang parkir pun masih ia geluti. Tau nggak berapa penghasilannya selama 3 jam jadi tukang parkir, Rp.10.000. Subhanallah, walau hanya 10 ribu ia nikmati prosesnya, maka kami semua mendoakan dirinya untuk menjadi menteri perhubungan Indonesia suatu saat kelak. Ketika ditanya, malu nggak? Ia jawab, "nggak, karena saya ingin kuliah, dan ingin membahagiakan orang tua".

Ada kata-kata menarik mengakhiri catatan ini, seorang sahabat, Mas Dayat mengulangi kata-kata dosennya saat kemarin diminta melegkapi training Jangan Kuliah! Kalau Gak Sukses, "Hidup ini hanyalah sepanjang Beta dan Delta, Beta yang berarti Birth, dan Delta yang berarti Death. Dan diantara Beta dan Delta ada C yang berati Choice, Anda bisa memilih mau menjadi apa dan memilih hidup seperti apa?".

Selamat beraksi sahabatku,
biarlah Allah, Rasul dan orang-orang beriman yang akan melihatmu

Selamat Tahun Baru 1433 H.
Semoga umurmu berkah, rizkimu melimpah, dan masa depanmu cerah

Salam Setia!
Setia Furqon Kholid