Jumat, 25 Juni 2010

Surat Cinta dari Palestina

Bismillahirrahmanirrahim,

Sahabatku,
bagaimana kabarmu di Indonesia?
Bukankah disana begitu mudahnya menghafal quran, dengan ribuan masjid yang berdiri kokoh
ah.. kami disini masih belum bisa merasakan keamanan seperti di negerimu
Tapi.. alhamdulillah.. Bunda kami disini
mendidik kami menjadi para penghafal quran
beberapa dari kami bahkan hafal quran di usia belasan tahun

Oh ya..
Katanya di negerimu berdiri universitas-universitas dengan segudang ilmu
disini.. gedung-gedung universitas, bahkan sekolah seringkali dihancurkan oleh tentara Israel
tapi alhamdulillah...
banyak dari kami yang bahkan Cumlaude walau situasi mencekam
tidak jarang.. kamp-kamp pengungsian jadi tempat belajar kami
dan dengan pertolongan Allah
kami adalah negara terbesar dengan penduduk yang bergelar Doktor (S3)

Ngomong-ngomong..
Para pemuda di negerimu sekarang sedang asyik apa sih..
pasti sedang giat belajar dan mempersiapkan diri menjadi para pemimpin bangsa yang bertakwa..
Saluut deh...
kami disini, setiap hari menyaksikan kekejian yang dilakukan para zionis
Dentuman bom menjadi sarapan pagi
desingan peluru menjadi senandung siang hari
Oh ya.. katanya di negerimu para pemuda ketagihan 'game peperangan' ya ??
disini aja, lebih asyik
Kami dan beberapa remaja setiap hari bermain
sambil berjihad melempari tank-tang biadab dengan batu-batu
yang mau menghancurkan rumah kami dengan paksa

Oh ya.. katanya
kau sering berjam-jam ada di depan komputer untuk internetan ya??
untuk belajar kan ?
Wah.. aku ingin banget.. karena dari sana wawasan dan ilmuku bertambah
Tapi alhamdulillah, akupun disini banyak belajar mengamalkan satu persatu Ayat Al-quran
mengkaji hadist dan menjaga ayah, ibu serta adik-adikku..

Salam ya.. buat ayah dan ibu, serta adik kakakmu
jaga dan muliakan mereka
selagi masih ada
Beberapa hari yang lalu, ayahku ditembak mati oleh para zionis
empat hari kemudian adikku yang masih Sekolah Dasar
terkena desingan peluru biadab Israel itu
aku menyesal tidak bisa menjaga mereka dengan baik
Sekarang, aku menjadi imam menggantikan ayahku

Akan kukerahkan segenap jiwa dan raga untuk menjaga ibu, beserta adik-adikku yang masih hidup
Untuk Allah Aku berjuang, atas dasar kemanusiaan aku melawan
dan...
atas nama kesucian cinta ku sampaikan padamu
Ana Uhibbukum fillah...


Saudara yang sangat mencintaimu karena Allah
Di tanah suci para Nabi
Pelestina

1 komentar: