Kamis, 22 Desember 2011

Surat Cinta untuk Ummi

Ibu, saat semua orang tak mempercayai diriku

kau yang pertama kali meyakinkan diriku bahwa kubisa


Saat kuterpuruk dengan kesalahan dan kegagalan

kau yang selalu menyemangati dan memotivasi diriku


Umi,

Saat kuterbaring lemas dalam kesakitan

kau yang mengobati dan menjagaku siang malam


Saat ku kedinginan dan ketakutan dalam gelapnya malam

kau yang menyelimutiku dengan belaian sayangmu

lalu kau bercerita indah sampai ku tertidur di pangkuanmu


Kini,

Saat kuberanjak dewasa

berapa sering kutolak permintaanmu

walau hanya sekadar membelikan sesuatu di warung

walau hanya sekedar memijit kakimu yang lelah seharian dengan pekerjaan rumah yang tiada habisnya


Saat kuberikan beberapa rupiah untukmu

serasa berjasa dan sudah menjadi anak soleh

padahal 23 tahun lamanya kau beriku makan

kau beriku pakaian, kau antarku sekolah, bahkan tak lupa kau beriku mainan


Sahabatku,

Berapa sering ayah dan ibu memberi hadiah saat kita milad dan mendapatkan prestasi,

namun sudah berapa kali kita memberi hadiah pada ibu?

Bahkan pada moment bahagianya, masih ingatkah kita?

Untuk hanya sekadar mengucapkan selamat dan melantunkan do'a-do'a cinta

Untuk sekadar mencium tangannya yang mulai keriput, atau bersimpuh di kakinya yang suci


Sahabat,

Berapa usia ibu kita?

Kapan kita mau menghajikannya?

Kapan kita mau membuatkan rumah yang layak untuknya?

Kapan kita mau jadi anak soleh yang senantiasa mendoakannya?


Jangan sampai kita menyesal,

saat semuanya kita miliki

tak ada ibu yang bisa mengecap kesuksesan dan keberhasilan dirimu


ah..

Ibu yang ikhlas itu tidak menuntut apa-apa

hanya ingin kita jadi anak soleh yang mendoakan dirinya


di hari Ibu yang indah ini,

mari peluk ibumu, doakan ia

yang jauh, teleponlah ibumu

mohonkan maaf dan doakan dirinya

yang telah berjasa membuatmu hadir di dunia dan seperti yang hari ini


Selamat hari Ibu,

Spesial Untuk Ummiku, Siti Saadiah, Terimakasih Ummi, kau sangatlah istimewa

Untuk istriku, Ina Agustina. Aku bahagia karena kau kan jadi seorang Ummi

juga

Untuk semua Ibu, Umi, Bunda di dunia

Untuk semua wanita yang kelak menjadi ibu

I love You Mom, cause Allah

Kamis, 15 Desember 2011

Surat Cinta untuk Belahan Jiwa

Kau belum pernah hadir dalam sketsa mimpiku
Namun kau sudah tercatat sebagai belahan jiwaku
jauh sebelum kita terlahir ke dunia
Aku tak mengenalmu
Begitu juga kau yang belum tentu mengenalku
Namun aku percaya, kau titipan Tuhan untukku.

Kelebihanmu, mendecak kekaguman dalam hati
memaksaku tuk melafadzkan tahmid cinta
kekuranganmu, cermin bagiku
yang membuatku sadar, kita hanyalah manusia biasa
yang punya salah dan alpa

Aku tak memilihmu, namun Allah yang pilihkan dirimu untukku
Maka, mari kita sinergikan potensi, lejitkan semangat
dan ciptakan karya-karya bersama
Hingga saatnya kelak..
Lahirkan generasi robbani yang cinta Al-Quran
kita berjuang tuk membina generasi pembaharu
yang nafasnya dzikir, lafadznya quran, akhlaqnya Rasulullah
tidurnya ibadah, hidupnya ma'rifat, matinya syahid

Tulang rusukku,
Saat Mitsaaqon Ghalida itu terucap
Bantu aku menjadi imam yang adil dan penuh cinta kasih
untuk bahtera yang kita kembangkan
untuk ikatan yang kita jalin
Semoga keberkahan pada awal dan prosesnya
begitu juga keberkahan pada penghujungnya

Kuingin bersamamu hingga akhir waktu,
sampai kita dipersatukan kembali di jannahNya
dalam lautan cinta abadi yang hakiki
di akhirat nanti...

Setulus hati,
dari belahan jiwamu

Ujian, Tanda CintaNya

Sahabatku,
Seringkali kita menyimpulkan sebuah kejadian terlalu cepat.
Saat diuji dengan masalah yang bertubi-tubi, atau sebuah musibah yang menyesakkan hati. Kita terlalu mudah menyimpulkan bahwa hal tersebut adalah kesialan diri, bahkan tak jarang yang malah menyalahkan takdir, orang atau keadaan.

Maha Suci Allah, Yang Maha Tahu apa yang dibutuhkan hamba-hambaNya.
Bersama kesulitan, ada kemudahan, bersama kesulitan ada kemudahan (Q.S. Al-Insiroh: 5-6)
Inilah yang saya rasakan kemarin.

Saat silaturahim ke kakak, mobil di parkir sekitar 20 meter dari rumah, di siang bolong dalam rentang waktu yang sangat singkat hanya 1 jam. Saat hendak pulang bersama istri dan adik, kaca sebelah kiri Avanza sudah dalam keadaan pecah dan tas yang berisi laptop dan hard disk eksternal dicuri dari mobil.
Beberapa saat memang cukup shock, namun saat direnungkan, tidak ada satu kejadian pun yang kebetulan.

Ma ashoba mimmushibatin illa biidznillah, tidak ada satu musibah pun kecuali dengan izin Allah.
Setelah mengevaluasi diri, mengapa ini bisa terjadi..
Istri mengingatkan, bahwa baru malam tadi kita tidak tahajjud. Mungkin Allah sayang, dan ingin menegur
Saya pun introspeksi, mungkin banyak ilmu dalam laptop itu yang belum diamalkan, atau mungkin ada kesombongan atau dosa dengan laptop tersebut.
Namun, saat hati mencoba untuk mengikhlaskan, Subhanallah ternyata lebih banyak kemudahan yang dirasakan setelah kejadian tersebut. Mulai dari selesainya renovasi dan pengeboran air jetpump di rumah, materi training masih lengkap karena telah dibackup, dan banyak lagi kemudahan yang Allah berikan.

Dari kejadian ini, banyak hikmah yang di dapatkan. diantaranya:
1. Jangan pernah merasa memiliki sesuatu, karena semuanya hanyalah titipan
2. Manfaatkanlah semua fasilitas yang Allah titipkan untuk kebaikan, bukan untuk mengkufuri nikmatnya
3. Tetaplah optimis, berbaik sangka dengan semua ujian yang Allah, itulah tanda kasih sayang Allah
4. Jangan lupa selalu membuat cadangan dan persiapan, Seperti data skripsi misalnya. buatlah backupannya
5. Kembalikan semuanya pada Allah, dan nikmati kemudahan yang dijanjikan

Selamat menikmati semua ujian yang Allah berikan, yakinlah sahabat, nalar kita terlalu sempit untuk terlalu mudah menyimpulkan suatu kejadian. Percasyalah, di balik musibah ada berkah, di balik masalah ada rencana yang begitu indah..
Kuncinya, kembalikan semuanya pada Allah

Sahabatmu,
Setia Furqon Kholid

Maka Berbahagialah!

Sob, pernah nggak ngerasa Bete, nggak bahagia, atau merasa resah gelisah dalam hidup ini?
Ada yang bilang Dewi Fortuna ga muncul teruslah, sedang sial, atau seribu alasan lain yang memperparah kondisi kita,
Tapi sadar ga Sob, sebenarnya semua itu ga akan terjadi kalau kita punya satu kunci ini. Apa itu? Bersyukur..

Ya, beriring dengan waktu yang terus bergulir, kebutuhan hidup yang semakin mendesak, dan zona kompetisi semakin panasnya. Tidak jarang kita merasa lelah, pasrah bahkan malas melangkah.

Jadi teringat salah satu bait dari lagu "Kamu Pasti Bisa" dari album Jangan Jatuh Cinta! Tapi Bangun Cinta:
"Saat terjatuh.. Jangan lupa bahwa engkau pernah berdiri.. Bangunlah..Kamu pasti Bisa!!"
Benar sahabatku, jika ditafakuri, apa sih yang kurang dalam pencapaian hidup kita, ada yang bilang "Kurang Uang", "Kurang kesempatan", "Kurang ilmu". Namun Sob, seringkali akar semua itu adalah "Kurang Bersyukur".

Berapa harga sebuah kehidupan?
Berapa harga nikmatnya sehat?
Berapa harga cinta keluarga dan sahabat kita?

Sayang sekali,
kita lebih sering befokus pada apa yang belum didapat, ketimbang apa yang sudah diraih
Kita lebih sering menangis kalah, tanpa terlebih dahulu mensyukuri bahwa kita pernah bertanding

Teringat, film "Surat Kecil untuk Tuhan" yang saya tonton di Bioskop sepekan silam, betapa dahsyatnya perjuangan seorang ayah yang ingin anaknya sembuh dari kanker jaringan syaraf. Semua waktu, tenaga, biaya dikorbankan hanya untuk melihat anaknya tersenyum bahagia dan sembuh.


Mungkin kita pernah merasa malas memulai sebuah aktivitas atau target, namun akhirnya kita dikalahkan oleh ribuan alasan untuk tidak mengerjakannya. Yakinlah sahabat, itu bukan karena keterbatasan waktu atau segudang alasan lainnya. simpelnya, itu karena kita kurang bersyukur dengan dua hal yang sering disia-siakan manusia, nikmat waktu luang dan kesehatan.

Untuk itu, sahabatku..
Mari mulai list semua anugerah Tuhan yang tiada terhingga
bandingkan dengan kesyukuran kita yang sering kali alpa

Tersnyumlah sahabat, samudera cintaNya terlimah ruah
Kasih sayangNya slalu tercurah

untuk kita....  hambaNya

Merdeka? kata Siapa?!



Sahabatku, Benarkah bangsa kita sudah merdeka?
Kemerdekaan di bidang apa?

Mencengangkan saat diberikan fakta,
Indonesia sebagai Negara terkonsumtif ke-2 di dunia
dikalahkan oleh Singapura yang menduduki peringkat 1,
itupun karena konsumen terbesar di Singapura pun didominasi orang Indonesia

Sudahkah kita merdeka?
Saat negara lain siap untuk globalisasi dan mengekspor barang-barang ke seantero dunia
Kita sibuk mengimpor hampir semua kebutuhan dari luar negeri
Beras mengiimpor dari vietnam,
Buah-buahan mengimpor dari Newzealand
Bahkan kalau kita mau sejenak tersadar,
untuk masalah hajat hidup orang banyak pun kita masih di jajah oleh negara lain
Misalnya saja air minum dalam kemasan yang iklannya marak di televisi
diambil dari mata air bangsa Indonesia dengan omset 200 T per tahun
namun apa yang kita dapatkan?
orang sekitar yang mata airnya diperas habis kekeringan dan sulit mendapatkan air
Emas di freeport pun, kita hanya mendapatkan presentase kurang dari 10 % selama berpuluh-puluh tahun lamanya

Saat anak-anak di Jepang terbiasa merakit laptop dan robot
anak-anak Indonesia merengek untuk dibelikan laptop dan robot
Saat rumah-rumah di Cina merakit satu motor per hari
di saat yang sama, leasing-leasing untuk cicilan motor di Indonesia kebanjiran order

Seakan  kurang percaya jika  rakyat Indonesia dikatakan miskin
konser Justin Bieber dengan rate antara1-5 juta rupiah pun terjual puluhan ribu tiket
Pengguna Blackberry Indonesia pun salah satu terbesar di dunia
bahkan banyak produk hanphone yang melaunchingkan pertama kali produknya di Indonesia
Mengapa? karena mental konsumtif masih melekat pada jiwa-jiwa kita

belum lagi carut marut politik yang kental dengan budaya laten korupsi, kolusi dan nepotisme,
sampai seorang pengamat politik berseloroh, "Yang tetap menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke sampai hari ini bukanlah semangat heroisme, namun disatukan dengan ikatan korupsi yang menggurita. Bupati takut dibongkar kasusnya oleh gubernur, begitu juga gubernur yang takut dengan presiden".

Kaum muda yang tak jelas orientasi
tak siap berkompetisi, akhirnya mencari jalan cepat, singkat dan mudah untuk terkenal, gaya dan punya banyak uang
akhirnya, generasi instan pun menjamur.
Pelatihan yang menjanjikan cara cepat kaya pun menjadi diversivikasi komoditi
Lagu-lagu cengeng laku keras, program musik di TV tak sadar sudah menghabiskan separuh waktu hidup
Orang-orang kota yang seringkali terjangkit stres, program humor pun laris manis
sampai sulit kita pisahkan mana Ustadz, mana pelawak. Karena beberapa sudah beralih profesi demi kejar tayang

Sahabatku,
masih ada harapan untuk kita membangun bangsa ini
memaknai kemerdekaan sejati di mulai dari membangun karakter diri, membina keluarga, mengajak sahabat terdekat
semoga saja sampai ke neara dan dunia

Kuatkan diri dengan selaksa keimanan
Hiasi diri dengan selendang akhlaq
dan raih kemerdekaan diri dengan menjadi orang yang jujur
Jujur melihat kekurang diri, jujur mengakui kekurangan diri dan berusaha untuk terus belajar dan berlatih tiada henti
Yakinlah pada suatu saat, dimana kita bisa mengisi kekosongan dan kekeringan pemimpin
dengan karya nyata kita, yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Saya yakin Anda, saya dan kita semualah yang mampu mengubah nasib bangsa ini
dengan pertolongan dan bimbingan Allah subhanahuwata'ala

Merdeka!!
Salam SETIA!

Setia Furqon Kholid
dalam semangat kemerdekaan diri
www.setiatraining.com

Mengikat Makna dari Seorang Developer Properti

Suatu hari, saya bersama istri menyengajakan diri bersilaturrahim dengan seorang pengusaha properti yang dulunya begitu sukses.
Rumahnya yang cukup mentereng di sebuah komplek perumahan elit di Bandung menandakan bahwa ia bukanlah orang sembarangan. Saat kami berkunjung ke rumahnya, ia sedang mengenakan mukena berwarna putih, sepertinya ia baru selesai shlolat dhuha. Setelah diijinkan masuk dan saling menanyakan kabar, kamipun larut dengan diskusi unik seputar bisnis yang ia dan suaminya jalani selama kurang lebih 3 tahun terakhir.

Dari percakapan dapat diketahui bahwa beliau memulai bisnis properti sebagai developer sejak 3 tahun silam, itupun tidak sengaja. Dulu, ada seorang tetangganya yang butuh tanah di sekitar Buah Batu, kebetulan ada juga salah seorang sahabatnya yang ingin menjual tananhnya di Buah Batu itu. Alhamdulillah, akhirnya terjadilah deal penjualan dan iapun mendapatkan komisi penjualan. Komisi itu ia jadikan modal untuk memulai usaha  menjadi seorang developer properti kecil-kecilan.


Sekali lagi, karena kepercayaan orang pada dirinya, akhirnya ia diminta membuatkan sebuah rumah cukup mewah dari mulai awal. Dengan kesuksesan pembuatan rumah itu, entah mengapa banyak orang yang meminta dirinya untuk membuatkan rumah juga. Akhirnya ia mulai membuka lahan baru untuk dijadikan sebuah komplek perumahan sederhana. Hanya dengan promosi sederhana bahkan nyaris nol, lebih dari 60 rumah pun habis terjual dalam hitungan bulan saja, ya seperti kacang goreng. Laris manis. Setelah ia renungkan saat ini mengapa proyeknya begitu sukses, ternyata ia menerapkan prinsip perdagangan islami. Saat pembangunan unit rumah, ia menjelaskan dengan penuh rinci berapa biaya pembuatan, dan berapa yang mau konsumen berikan untuk developer. Semua sesuai kesepakatan dan keikhlasan kedua belah pihak. Akhirnya banyak konsumen yang puas dan secara tidak langsung menjadi marketing gratis usahanya.

Kesuksesan proyek pertama, membuat ia dan suami mencoba untuk membuka lahan baru dengan cara yang sama, namun dengan prinsip yang menurut beberapa sahabatnya lebih profesional. Salah satu yang diterapkan yaitu adanya ketetapan uang pengikat yang hangus jika orang tidak jadi beli unit. Akhirnya, dengan manajemen yang seadanya dan tidak terus diperbaiki juga keberkahan yang semakin berkurang karena banyak konsumen yang mungkin kecewa dengan hangusnya uang pengikat, akhirnya proyek kedua dan ketiga perumahan yang ia kembangkan mengalami ujian yang bertubi-tubi. Dari mulai komplain dari konsumen karena rumahnya belum juga selesai sedangkan uang sudah dilunasi, ditambah lagi orang kepercayaan yang ternyata menyelewengkan dana. Akhirnya sedikit demi sedikit masalah itu kian membesar. Harta yang ia kumpulkan dengan begitu cepat, mobil,rumah dan bahkan banyak perabot rumah tangga satu persatu dijual untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Puncaknya, iapun dilaporkan ke kepolisian atas tindakan penipuan yang dihadapkan padanya. Puluhan karyawan dan konsumen berdemo di depan rumahnya.

"Subhanallah, semua begitu datang bertubi-tubi, justu saat saya ingin mengubah diri dan perusahan dengan lebih baik. Namun saya ikhlas untuk menghadapinya. Bahkan, walau dengan status saya sebagai terdakwa, saya semakin tenang dan dekat dengan Allah. Harta hilang tidak mengapa, namun keoptimisan harus tetap ada"  Imbuhnya.

Di akhir perbincangan, sang ibu menegaskan kembali bahwa dalam berbisnis mesti berhati-hati dalam memilih orang kepercayaan,  terus belajar memperbaiki sistem manajemen, memulai semuanya dengan cara yang disukai Allah, serta ikhlas menerima segala ujian yang Allah berikan.

Subhanallah, sangat menginspirasi.. Semoga kita dapat menghayati dan merefleksikannya dalam merintis usaha yang akan atau sedang kita jalani.

Salam SETIA!
Setia Furqon Kholid

Anda Orang Sukses, Saya saksinya!

Sahabat, kita sering mengeluh dengan kegagalan yang kita alami,
atau seringkali menyesali diri mengapa kesempatan emas kemarin tidak  dimanfaatkan dengan baik
Bahkan, banyak yang hidup dalam angan-angan semu tanpa mau berusaha
Akhirnya, tak berani menatap masa depan, menyia-nyiakan hari ini, dan tidak mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi.

Sahabat SETIA,
Kita tak pernah benar-benar tahu tentang masa depan kita,
maka kita tidak bisa dengan mudah mengambil kesimpulan dari setiap kejadian buruk yang menimpa kita
Karena, hakikatnya, tidak ada yang buruk jika kita mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang terjadi.
Bukankah di setiap krisis ekonomi, selalu bermunculan pengusaha-pengusaha kreatif baru yang memanfaatkan peluang krisis?
Bukankah dari kegagalan masa lalu lah kita bisa memperbaiki cara-cara kita yang kurang tepat?
dan bukankah, orang-orang besar yang kita kenal hari ini, melakukan kesalahan, kegagalan yang bahkan jauh lebih parah?

Ada seorang pebisnis, yang lebih bersyukur saat ia terpuruk, ada seorang anak nakal yang kemudian berubah menjadi anak soleh saat orang tuanya telah tiada. Ada seorang ayah yang karena PHK, malah jadi lebih kreatif dan menjadi pengusaha sukses.

Syaratnya, tetaplah optimis, yakin bahwa tiada malam yang abadi,
akan ada pagi yang berarti siang akan bertandang
Alih-alih menyalahkan diri atau lingkungan, lEbih baik ambil  hikmah dari setiap kegagalan
Pemenang, adalah dia yang mampu mengambil kesempatan dari setiap kesempitan
yang mampu mengambil peluang walau tanpa modal uang
bahkan jika peluang untuk sukses hanya 2 %, ia akan terus berfokus untuk mengambil presentase kecil itu

Dari kegagalan kita belajar hati-hati
dari keberhasilan kita belajar untuk rendah hati
dari keterpurukan kita belajar berdamai dengan diri
dan..
dari kelapangan kita belajar untuk berbagi

Salam SETIA!
Setia Furqon Kholid