Minggu, 07 Februari 2010

Kita Belum MERDEKA !!

Bismillah,
Sahabat, sudahkah kita MERDEKA ?
terkesan pertanyaan diatas begitu lucu.. karena dari 17 Agustus 1945 kita sudah merdeka.
Tapi tunggu dulu..
ada yang mungkin kita lupakan tentang hakikat kemerdekaan sebenarnya.
Inilah yang mungkin terjadi di tengah-tengah kita
atau bahkan kita salah satu dari fenomena ini

Siswa-siswa ketakutan gagal Ujian Nasional, maka seluruh cara dihalalkan
agar lulus ujian

Mahasiswa takut tidak mendapatkan uang bulanan dari orang tuanya
maka berbagai alasan dan kebohongan dibuat
Lulus ditunda karena takut ga dapat kerja
Dan pastinya ... Orang tua takut ga membiayai lagi

Yang lebih mujur dari itu..
dapet beasiswa S2 di luar negeri
dan berprestasi dan bekerja disana
takut untuk pulang ke negeri sendiri
alasannya simple saja..
di sana gaji besar
dapat fasilitas lebih dari cukup
ditawari kewarganegaraan pula
maka lengkap sudah kompleksitas masalah di negeri ini

Yang telah lulus kuliah.. sibuk cari kerja..
Rela berdesakan dengan ribuan pengangguran
yang sama-sama membanggakan ijazah dan sertifikatnya
bahkan mungkin sertifikat tanah orang tuanya
demi lulus, dan mendapatkan rupiah demi rupiah
saat ditanya, "Untuk apa kuliah?" dijawab "Biar mudah cari kerja"
"Untuk apa ikut banyak seminar ?" Dijawab "Biar cepet dapet sertifikasi"

Yang mau PNS
Ikut di 10 kota besar di Indonesia
Disupport koneksi orang tua
atau mungkin dengan modal orang tua
sebagai uang pelicin
alias suap yang mengalami reformasi

Yang beruntung dan jadi karyawan di perusahaan ternama
Bangga dengan track record universitasnya
yang mempunyai tempat tersendiri di perusahaan itu
maka ia bersembunyi di balik nama baik universitasnya
bukan kualitas dirinya
Maka...
potensipun dibatasi.. sebesar gaji yang diterimanya
alasannya sederhana
"Ngapain keluarkan semua potensi, kalau gaji ga naik-naik "
Ada juga yang stres dengan dinamika kerja
Keluar dari perushaan jadi opsinya
Aduhai...
berapa juta pengangguran yang sebenarnya ingin mendapatkan posisimu itu ??


Yang ingin berwirausaha
sibuk memikirkan modal
berfokus pada modal, bukan pada ilmu dan kualitas
maka...
usia bisnisnya pun dapat dihitung jari

Yang brilian... bahkan dapat medali
di olimpiade internasional yang bergengsi
bingung memposisikan diri
maka ia kalah cepat dengan momentum zaman

Yang usianya sudah semakin berumur
namun sang idaman hati tak kunjung hadir
merasa khawatir
belum lagi desakan orang tua yang memaksa tuk membuka kerudungnya
dan pandai bersolek, alasannya sih biar banyak lelaki yang ingin menikahinya
Lupa mungkin kalau lelaki hanya ingin menikmati kecantikannya
maka, semangat pun mundur
orientasipun kabur
ibadahpun luntur
karena tak pandai bersyukur

Negara tetangga takut budaya negaranya luntur
gara-gara berbagai situs jejaring sosial dan game online
yang membentuk budaya baru anak-anak bangsanya
dan.. banyak diantara kita malah terlena
lalu menghabiskan masa muda hanya tuk 'say halo di situs jejaring sosial'
tanpa visi yang jelas, tanpa karya dan makna

Agama hanya sebatas ritual
Tak sempat menjadi spirit yang berujung spiritualitas

Lihat saja mesjid-mesjid kita
yang sepi penghuni


Mari.. baca dan tadabburi quran !!

Lihat lusuhnya quran
saking mahal dan sakralnya mungkin
sampai tak sempat dipegang apalagi dibaca dan diresapi

lantunan quran hanya menjadi pelengkap
di setiap acara walimahan atau pesta
namun tak merasuk pada jiwa-jiwa yang mendengarkan
menguap bersama imaji
yang berfokus pada santapan yang dihidangkan

Coba renungkan, saat adzan berkumandang.
Sudahkah hati ini bahagia tuk menghadapNya ?
atau malah merasa urusan jadi tidak selesai
atau menunda sholat hingga waktu selajutnya bergulir

Sibuk dengan usaha, sibuk dengan organisasi, sibuk dengan keluarga

JADI, APA YANG KITA KEJAR ????
Dunia TIDAK di dapat. Akhirat JAUH...
Astaghfirullah

Budaya copy paste
tanpa edit dan add
menjadi lumrah
hingga generasi instan pun tercetak
5 menit cukup tuk buat tugas kuliah, dengan bantuan mesin pencari
pantaslah survey membuktikan Indonesia miskin karya ilmiyah

Bacalah Biografi orang sukses...
namun tidak cukup sampai disana..
buatlah biografi kesuksesan dirimu sendiri
Sudah saatnya kita berubah
jangan tertipu oleh syaitan dalam bentuk ketakutan
dan ketidakmerdekaan jiwa

MELANGKAH lebih tegap
Menyongsong hari dengan senyum terukir
YAKINLAH...
Allah tidak main-main menciptakan kita
bukan hanya tuk mengerjakan yang ecek-ecek
ada yang lebih mulia dari sekedar mengejar dunia
menjadi Abdi Allah
dan Pemimpin
dengan daratan sebagai sajadah tuk bersujud
dengan langit dan bebintang sebagai mihrab
kembalilah kepadaNya
tetaplah di jalan CintaNya
dan berkaryalah hanya untuk Allah


Ayo... jadilah manusia yang merdeka !!


Setia Furqon Kholid
Owner Seti@net dan Rumah Karya Publishing
Direktur Setia training Center
MASTER trainer
Sumber : http://setiafurqonkholid.blogspot.com

Smangat kawanku !!

3 komentar:

  1. salut, InsyaAllah bro!

    BalasHapus
  2. Sudah saatnya kita berubah
    jangan tertipu oleh syaitan dalam bentuk ketakutan
    dan ketidakmerdekaan
    hidup ini terlalu kecil melakukan yang kecil2
    siiiip

    BalasHapus
  3. vromadan@yahoo.com22 Januari 2011 pukul 22.28

    sebelum dalam diri kita merdeka....
    negara ini tidak kan pernah merdeka..
    jadi..
    merdeka kanlah diri kita...
    agar negara ini pun merdeka...
    semoga kita sadar akan hidup yg penuh liku2

    BalasHapus