Jumat, 03 September 2010

Mozaik Cinta Sang Pengembara (Part 2)

Pesona Sejuta Bidadari : 

"Berat.. berat sekali ujian ini", ujar pemuda itu dalam hati. Betapa tidak, beberapa bulan yang lalu ia menerima sms yang berisi pernyataan seorang wanita yang ingin menjadi istrinya, seminggu yang lalu temannya merekomendasikan seorang wanita dengan maksud yang sama, bahkan saat ia berangkat ke luar kota, ada seorang wanita yang memberikan sepucuk surat cinta, yang lagi-lagi berujung pada satu kata MENJADI ISTRINYA.....

Ya, pemuda ini bernama Hasan, seorang pemuda yang baru lulus kuliah beberapa pekan yang lalu. Umurnya pun tergolong masih muda, 23 tahun. Namun, semangatnya nyaris tak pernah kendur. Ia adalah anak pertama dari empat bersaudara. Jarak usia antara dirinya dengan adik-adiknya cukup jauh. Ia tinggal bersama dengan kedua ayah bundanya. Di rumah sederhana namun istimewa itulah ia mendapatkan curahan kasih sayang yang begitu besar dari ayah bundanya. 

Keseharian dari pemuda ini adalah berbisnis, dan mengisi majelis taklim yang diadakan oleh sahabat-sahabatnya di berbagai kampus tempat ia tinggal, tak jarang karena kepiawaiannya dalam membawakan sebuah materi dengan menarik, beberapa rekannya di luar kota acapkali mengundangnya untuk memberikan materi untuk para aktivis pemuda disana. Ya, ia nikmati semua semuanya dengan hati lapang dan bahagia.

Di masa-masa SMP, iapun dikenal sebagai siswa teladan, dengan segudang presetasi. Bahkan, Hasan pun lulus SMP dengan peringkat terbaik di sekolahnya. Masuk SMA favorit, prestasinya pun cukup menggembirakan. Beberapa rekan mengenalnya sebagai ahli masjid. Ya.. di bermula dari SMA inilah mozaik cinta itu bermula.

Di sudut kamar, matanya tertuju pada sebuah surat yang sudah lusuh, banyak debu yang menempel yang ia ambil di bawah tumpukan baju di lemari. Maklum, surat itu sudah berusia 5 tahun lebih. Surat yang mengingatkan kembali memorinya saat-saat berkesan di SMA. Di suatu hari di kelas 2 SMA, setelah pelajaran olaharaga, Hasan dikagetkan dengan sebuah surat yang terselip di daun pintu kelas. Awalnya ia tidak memperdulikan surat itu, namun saat seorang teman memberitahunya bahwa surat itu ditujukan untuk dirinya, iapun terkejut. Lebih terkejut lagi saat ia membuka surat tersebut dan terlihat amplop warna pink. Iapun malu untuk membacanya di depan teman-teman sekelasnya, ia lekas masukkan ke dalam tas. dan  sepulang dari sekolah ia baca dengan seksama surat cinta pertama yang ia dapatkan seumur hidup.  

Di sebuah kursi dalam rumahnya, ia duduk, sambil membuka dengan hati yang berdebar surat aneh bersampul pink itu. Lalu ia baca satu per satu. Seakan ingin tidak ada satupun maksud kata dan kalimat yang ia tidak pahami, isi surat tersebut:

Untuk Lelaki Sejati,
Melihatmu, bergetar jiwaku
Mendengar suaramu, luluh hatiku
Aku memang tak sering bersama denganmu
Namun hati ini begitu mengenalmu

Ku telah paham dengan semua impianmu
tentang semangatmu, hasratmu 
Ya, Aku memang wanita biasa, yang tak punya apa-apa
sedangkan kau, bintang yang indah bersinar di langit 

Namun, aku wanita biasa yang punya rasa cinta
Kuingin mencintaimu, walau itu berarti pahit
walau itu berarti sedih
Aku hanya berharap,
kelak ku akan bersanding denganmu
dalam cinta yang halal
dan...
izinkan kuucap satu kata, "Aku CINTA padamu, duhai Lelaki sejati" 

Setulus hatiku, 
Wanita 53714

Episode selanjutnya : 
"Jadi dia... dia yang menuliskan surat itu. Setelah bertahun-tahun kumencari penulis surat ini, ternyata ia sudah berubah, berbeda sama sekali dari saat pertama kali aku mengenalnya", Ujar hasan.

1 komentar: